Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dengan salah satu penyebab utama adalah infeksi virus. Ada beberapa jenis virus hepatitis, termasuk hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus hepatitis B dan C, khususnya, dapat menyebabkan infeksi jangka panjang yang merusak hati dan meningkatkan risiko sirosis atau kanker hati. Hepatitis B dan C sering ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi, seperti melalui jarum suntik yang tidak steril, hubungan seksual tanpa pelindung, atau transfusi darah yang tidak diperiksa dengan baik.
Selain infeksi virus, konsumsi alkohol yang berlebihan juga merupakan penyebab utama hepatitis. Alkohol dapat merusak sel-sel hati dan menyebabkan peradangan. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dalam jangka panjang, alkohol dapat menyebabkan hepatitis alkoholik, yang dapat berkembang menjadi sirosis hati. Kondisi ini terjadi karena alkohol memperlambat proses metabolisme hati, mengurangi kemampuan hati untuk memperbaiki diri dan mengeliminasi racun, sehingga merusak jaringan hati secara perlahan. Menghindari konsumsi alkohol berlebihan adalah langkah penting untuk mencegah hepatitis yang disebabkan oleh alkohol. https://admin.bcfc.co.uk/
Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan hepatitis. Beberapa obat dapat menyebabkan reaksi alergi atau toksik yang merusak hati, yang dikenal sebagai hepatitis obat. Obat-obatan yang sering dikaitkan dengan kondisi ini termasuk acetaminophen (paracetamol) jika dikonsumsi dalam dosis berlebihan, serta obat-obatan lain seperti antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi. Penggunaan obat-obatan ini tanpa pengawasan medis yang tepat dapat meningkatkan risiko terjadinya hepatitis obat, yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.
Selain itu, penyakit autoimun juga dapat menyebabkan hepatitis. Pada hepatitis autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati yang sehat, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Penyebab pasti dari hepatitis autoimun belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik dan lingkungan dapat berperan dalam memicu respon kekebalan tubuh yang abnormal ini. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan dapat berkembang menjadi kondisi kronis jika tidak ditangani dengan baik, menyebabkan fibrosis hati dan sirosis.
Paparan zat berbahaya atau toksin juga dapat menyebabkan hepatitis. Beberapa bahan kimia industri dan pestisida dapat merusak hati jika seseorang terpapar dalam waktu lama. Toksin seperti aflatoksin, yang diproduksi oleh jamur yang tumbuh pada biji-bijian atau kacang-kacangan yang rusak, juga dapat menyebabkan kerusakan hati yang mengarah pada hepatitis. Selain itu, paparan zat-zat berbahaya seperti solvent industri atau bahan kimia lainnya yang mengandung arsenik atau kadmium dapat merusak sel-sel hati dan menyebabkan peradangan. http://assets-stage.scup.org/
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam penyebab hepatitis. Beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan hepatitis, terutama hepatitis autoimun atau hepatitis yang disebabkan oleh gangguan metabolisme tertentu, seperti penyakit Wilson atau hemokromatosis. Penyakit-penyakit ini menyebabkan penumpukan zat berbahaya, seperti tembaga atau besi, di hati, yang menyebabkan peradangan dan kerusakan. Deteksi dini dan pengelolaan kondisi genetik ini dapat membantu mengurangi risiko perkembangan hepatitis.