Carlo Ancelotti adalah salah satu sosok yang paling dihormati dalam dunia sepak bola. Baik sebagai pemain maupun pelatih, Ancelotti telah menunjukkan keahlian dan kepemimpinan yang luar biasa. Berikut ini adalah perjalanan kariernya yang penuh inspirasi.
Awal Karier sebagai Pemain
Carlo Ancelotti lahir pada 10 Juni 1959 di Reggiolo, Italia. Karier sepak bolanya dimulai di klub Parma pada tahun 1976. Setelah menunjukkan performa yang mengesankan, ia pindah ke AS Roma pada tahun 1979. Bersama Roma, Ancelotti memenangkan gelar Serie A pada musim 1982-1983 dan empat kali Coppa Italia.
Pada tahun 1987, Ancelotti bergabung dengan AC Milan, di mana ia menikmati masa kejayaan sebagai gelandang tengah yang handal. Di Milan, Ancelotti memenangkan dua gelar Serie A dan dua trofi Liga Champions UEFA pada tahun 1989 dan 1990. Permainan cerdas dan visi lapangan yang luas menjadikannya salah satu pemain kunci dalam skuad Milan yang legendaris saat itu.
Perjalanan Sebagai Pelatih
Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1992, Ancelotti memulai karier kepelatihannya. Ia memulai sebagai asisten pelatih di bawah Arrigo Sacchi di tim nasional Italia, sebelum akhirnya mendapatkan peran sebagai pelatih kepala di klub Serie B, Reggiana, pada tahun 1995. Keberhasilan membawa Reggiana promosi ke Serie A dalam satu musim pertamanya menarik perhatian klub-klub besar.
Pada tahun 1996, Ancelotti mengambil alih Parma dan membawa klub tersebut finis di posisi kedua Serie A pada musim 1996-1997. Keberhasilan ini membuka jalan bagi Ancelotti untuk melatih klub-klub besar lainnya, termasuk Juventus pada tahun 1999 dan kemudian AC Milan pada tahun 2001.
Kejayaan Bersama AC Milan
Di AC Milan, Ancelotti mencapai puncak kesuksesannya sebagai pelatih. Ia memenangkan dua trofi Liga Champions UEFA (2003 dan 2007), dua gelar Serie A, dan berbagai trofi domestik dan internasional lainnya. Di bawah kepemimpinannya, Milan dikenal dengan gaya permainan yang elegan dan disiplin.
Karier Internasional dan Klub-klub Besar
Setelah meninggalkan Milan pada tahun 2009, Ancelotti melanjutkan kesuksesannya di klub-klub besar Eropa lainnya. Di Chelsea, ia memenangkan Premier League dan FA Cup pada musim 2009-2010. Kemudian, ia melatih Paris Saint-Germain (PSG) dan membawa klub tersebut meraih gelar Ligue 1 pada musim 2012-2013.
Ancelotti juga mencatatkan namanya dalam sejarah Real Madrid dengan memenangkan trofi Liga Champions UEFA ke-10 untuk klub tersebut, yang dikenal sebagai “La Décima,” pada tahun 2014. Selain itu, ia juga memenangkan Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub FIFA bersama Real Madrid.
Kembali ke Inggris dan Italia
Setelah kesuksesannya di Real Madrid, Ancelotti melatih Bayern Munich dan memenangkan Bundesliga pada musim 2016-2017. Meskipun masa jabatannya di Bayern tidak berlangsung lama, Ancelotti tetap dihormati karena kontribusinya.
Pada tahun 2019, Ancelotti kembali ke Italia untuk melatih Napoli dan kemudian bergabung dengan Everton di Premier League pada akhir 2019. Di Everton, Ancelotti berusaha membangun tim yang kompetitif dan menunjukkan pengaruhnya yang positif.
Gaya Kepemimpinan dan Filosofi
Carlo Ancelotti dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tenang dan pendekatan yang cerdas dalam mengelola tim. Ia mampu menciptakan hubungan yang baik dengan para pemainnya dan sering dianggap sebagai “bapak” di ruang ganti. Filosofinya yang fleksibel dan adaptif telah membantunya sukses di berbagai liga dan budaya sepak bola yang berbeda.
Kesimpulan
Kisah Carlo Ancelotti adalah perjalanan yang penuh inspirasi dari seorang pemain hebat menjadi pelatih legendaris. Keberhasilan yang ia raih di berbagai klub besar Eropa menunjukkan keahlian, dedikasi, dan cinta sejatinya terhadap sepak bola. Ancelotti adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, seseorang dapat mencapai puncak kesuksesan dalam kariernya.